2009/09/24

Ilmu Manajemen

Di kesempatan kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai Ilmu Manajemen sebagai bahan informasi tambahan bagi yang membutuhkan. Pertama kali saya akan membahas mengenai pendapat Manajemen menurut para ahli:
1. Koontz
Planning – Organizing – Staffing – Directing – Controlling
2. Terry
Planning – Organizing – Actuating – Controlling
3. Stoner
Planning – Organizing – Leading – Controlling
4. Daft
Planning – Organizing – Leading – Controlling

Dari pendapat beberapa ahli di atas, saya akan lebih menjabarkan dari sisi Daft. Pengertian Manajemen menurut Daft adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian sumber-sumber daya yang spesifik untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Sedangkan pengertian Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian tersebut di atas dapatlah kita melihat hubungan yang terjadi antara manajemen dan organisasi yaitu bahwa manajemen terdapat dalam sebuah organisasi dimana akan menentukan jalannya organisasi.

Pengertian dasar lain yang akan saya bahas adalah:
Planning yaitu proses penetapan sasaran dan bagaimana cara mencapainya (strategi).
Organizing yaitu proses penetapan tugas-tugas dan alokasi sumber daya ke berbagai departemen (right man on the right place).
Leading yaitu proses mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi bawahan dan karyawan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja sebaik-baiknya demi pencapaian tujuan organisasi.
Controlling yaitu proses yang dilakukan untuk menjamin bahwa kegiatan yang dilakukan dapat sesuai dengan apa yang direncanakan.

Efektifitas yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu yang benar dimana menekankan pada pencapaian (doing the right things).
Efisiensi yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan benar dimana menekankan pada minimalisasi sumber daya (doing the things right).

Manajer sebagai pengelola manajemen terdiri dari beberapa oranng yang tersebar di berbagai tingkatan. Manajer diklasifikasikan kedalam 3 tingkatan yaitu Top Manager, Middle Manager, First Line Manager. Untuk menjalani tugasnya masing-masing manajer di tiap tingkatan memiliki keahliannya sendiri yaitu Conceptual Skill untuk top manager, Interpersonal Skill untuk middle manager, dan Technical Skill untuk first line manager. Keahlian tersebut bukanlah menjadi satu-satunya keahlian mereka, hanya saja presentase pengaplikasian untuk pekerjaan yang mereka lakukan lebih dominan. Tidak mungkin seorang Top Manager dapat membuat suatu konsep atau keputusan yang baik jika dia tidak tahu sama sekali mengenai mengenai keadaan teknis di lapangan.

Dalam menjalankan tugasnya manajer memiliki beberapa peran yang mereka emban. Yang pertama merupakan peranannya sebagai Informasional yang termasuk di dalamnya adalah memonitor, penyebar berita (deseminator), dan juru bicara (spokesperson). Yang kedua adalah peranannya sebagai Interpersonal dimana yang termasuk di dalamnya adalah figurehead, leader, dan penghubung (liaison). Selanjutnya yang terakhir adalah peranannya sebagai Decisional Rules yaitu sebagai entrepreneur, penanganan gangguan (disturber handler), alokasi sumber daya (resource allocator), dan negosiasi.

Seorang manajer haruslah memahami lingkungan perusahaan dan budaya perusahaan yang dianut oleh perusahaan tempatnya bekerja. Untuk memahaminya saya akan memberikan definisi mengenainya. Lingkungan perusahaan adalah keseluruhan faktor/ kekuatan baik internal maupun eksternal yang berpengaruh terhadap aktivitas organisasi maupun perusahaan. Sedangkan budaya organisasi adalah seperangkat nilai kunci, keyakinan, pemahaman, dan norma-norma yang dimiliki anggota organisasi. Pemahaman akan budaya haruslah dimiliki oleh seorang manajer untuk menghindari terjadinya culture gap yaitu kesenjangan diantara norma-norma dan nilai-nilai yang diinginkan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.

Dalam perkembangan sebuah organisasi untuk berada di tingkat global dilakukan dengan melewati beberapa tahapan yaitu domestik, internasional, multinasional, dan global. Tahapan ini haruslah didukung pula oleh strategi yang baik dalam memasuki pasar dimana strategi yang dapat mendukungnya adalah dengan melakukan ekspor, lisensi, waralaba, dan investasi langsung. Terdapat tiga tingkatan strategi yang harus diperhatikan di dalam sebuah organisasi yaitu:
1. Strategi di tingkat perusahaan
Dengan melakukan konsentrasi atas organisasi secara keseluruhan yang dicerminkan dengan pertanyaan – bisnis apa yang sedang kita jalani?
2. Strategi di tingkat bisnis
Dengan melakukan konsentrasi pada masing-masing divisi/ unit produk/ unit bisnis – bagaimana kita berkompetisi?
3. Strategi di tingkat fungsional
Konsentrasi dilakukan di departemen-departemen utama. – bagaimana kita mendukung strategi di tingkat bisnis?
Hal ini diaplikasikan dengan fokus kepada kepemimpinan, desain struktur, sistem informasi dan control, dan sumber daya alam.

Strategi yang baik dilakukan untuk memilih bagaimana organisasi menjadi berbeda dimana bersifat fleksibel tetapi tetap kompetitif dan adanya focus pada kompetensi inti, pengembangan sinergi, dan penciptaan nilai untuk pelanggan.

Dalam suatu organisasi, ada saat dimana kita harus mengambil keputusan. Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut adalah:
1. Pengakuan persyaratan keputusan
2. Diagnosis dan analisis masalah
3. Pengembangan alternative
4. Pilih alternative terbaik
5. Implementasi
6. Evaluasi dan umpan balik
Adanya keputusan yang kita ambil pastilah untuk dapat mencapai suatu sasaran di masa depan. Maka perlulah diketahui juga sasaran criteria yang efektif adalah:
1. Spesifik dan terukur
2. Mencakup bidang kunci
3. Menantang tapi realistis
4. Jangka waktu jelas
5. Dikaitkan dengan kompensasi

Pengorganisasian digambarkan melalui pembagian kerja organisasi ke dalam departemen dan pekerjaan yang spesifik melalui garis kewenangan. Oleh sebab itu terdapatlah struktur organisasi dan bagan organisasi. Perbedaannya adalah bahwa struktur organisasi merupakan bagaimana tugas dibagikan, sumber daya dialokasikan, dan departemen dikoordinasikan. Hubungan yang terjadi adalah pelaporan formal. Sedangkan bagan organisasi merupakan penggambaran visual dari struktur organisasi yang merupakan kontrol vertikcal dalam organisasi.

Desain struktur organisasi dibagi 2 yaitu:

Desain vertikal (tall)

Desain horizontal (flat)

Cenderung sentralisasi

Cenderung desentralisasi

Rentang kendali kecil

Rentang kendali besar

Bawahan sedikit

Bawahan banyak

Keterlibatan supervisor jauh

Keterlibatan supervisor dekat

Hierarki banyak

Hierarki sedikit

Biasa dipakai organisasi tradisional

Biasa dipakai organisasi pembelajar



Desain struktur organisasi dibagi 2 yaitu:

Sentralisasi

Desentralisasi

Keseragaman peraturan

Tidak ada keseragaman peraturan

Pengambilan keputusan lambat

Pengambilan keputusan cepat

Tidak mudah timbul konflik

Mudah timbul konflik

Bawahan kurang kreatif

Bawahan inisiatif dan kreatif



Perbedaan sentralisasi dan desentralisasi adalah:

Organisasi tradisional

Organisasi pembelajaran

Struktur vertikal dominan

Struktur horizontal dominan

Komunikasi dan sistem pelaporan vertikal

Informasi terbuka

Keputusan sentralisasi

Keputusan desentralisasi

Spesialisasi tugas

Startegi partisipatif

Budaya kaku

Budaya adaptif



Kekuasaan manajer berasal dari posisi dalam struktur organisasi (legitimate power, reward power, coercive power). Sedangkan kekuasaan pemimpin berasal dari sumber pribadi (expert power, referent power).


Beda karakteristik antara manajer dan pemimpin:

Manajer

Pemimpin

Rasional

Visioner

Berkonsultasi

Penuh gairah

Persisten

Kreatif

Menyelesaikan masalah

Fleksibel

Berwatak keras

Penuh inspirasi

Analitikal

Inovatif

Terstruktur

Berani

Tenang

Imajinatif

Berkuasa

Suka mencoba

Menstabilisasi

Mencetuskan perubahan

Kekuasaan posisi

Kekuasaan pribadi



1 komentar: