2009/09/23

Lebaran 1430 H

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan pertama mengisi blog ini, saya akan menceritakan mengenai ritual hari lebaran di keluarga saya (saya adalah seorang muslim). Seperti yang kita tahu, kita baru saja melewati Hari Raya Idul Fitri 1430H yang merupakan lebaran saya yang ke 21 sejak saya dilahirkan.

Malam sebelum hari lebaran yaitu malam takbiran, kami sekeluarga (Bapak, Ibu, Saya, dan Adik) melakukan doa akhir ramadhan bersama setelah sebelumnya membatalkan puasa terlebih dahulu. Dalam doa yang dipanjatkan diantaranya adalah semoga kami sekeluarga masih dapat merasakan nikmat bulan ramadhan di tahun depan dan harapan akan meningkatnya iman islam kami. Setelah membaca doa akhir ramadhan kami melanjutkannya dengan takbiran sebanyak 7 kali. Baru kami melanjutkan berbuka kami. Setelah selesai sholat dan berbuka, barulah saya membantu ibu untuk menyiapkan kue-kue yang akan disajikan esok hari ke dalam toples-toples cantik.

Pagi harinya setelah sembahyang subuh, minum teh hangat, dan mandi, kami sekeluarga bersiap-siap menuju masjid dekat rumah, biasanya kami berangkat pada pukul 06.30. perjalanan yang harus ditempuh adalah sekitar 10 menit dari rumah. Subhanallah. Begitu banyak umat yang berbondong-bondong ke masjid setiap tahunnya. Ibadah sholat Ied dilakukan selama kurang lebih 1 jam dimulai dari pukul 07.00 (termasuk khotbah dan doa). Setelah selesai melaksanakan sholat Ied, semua jamaah pulang ke rumah. Bila setelah selesai sholat maupun dalam perjalanan pulang kami bertemu dengan tetangga-tetangga ataupun kenalan maka kami akan berhalal bihalal dengan mereka.

Sesampainya di rumah, saya dan keluarga mengkhususkan waktu untuk saling bermaafan diantara kami. Barulah kami melanjutkan dengan sarapan kemudian menerima tamu yang bertandang ke rumah. Salah satu hal yang paling saya suka saat lebaran adalah menu spesialnya, yang jujur saja saya hanya bisa rasakan perbedaan nikmatnya di hari lebaran ini. Di keluarga saya, menu yang disajikan pada saat lebaran setiap tahun tidak harus sama hanya saja kami mempunyai menu andalan yang sudah pasti ada yaitu rendang. Memang sih rendang buatan Ibu tidak seperti rendang khas masakan padang. Mungkin karena kami dari suku jawa yang katanya lebih suka masakan manis ketimbang yang spicy (tapi kebetulan kami sekeluarga semuanya suka pedas kecuali Adik yang lebih suka pedas sedang). Saya akan melanjutkan menceritakan menu lebaran saya. Selain rendang, masakan lain yang kami masak sebagai pilihan pendamping rendang dan ketupat adalah opor ayam (untuk yang satu ini sebenarnya saya pribadi tidak terlalu suka), sayur labu (seperti yang ada di ketupat sayur), dan sambel goreng kentang atau sambel goreng ati. Menu lebaran di rumah saya ini pasti banyak juga ditemui di rumah Anda. Menu yang sarat akan santan (kebayang kan kenapa harga kelapa setiap lebaran melonjak tinggi!). Tapi di keluarga saya menu diatas dikombinasikan dengan sayuran segar sebagai penetralisir biar tidak terlalu neg. Adapun sayuran segar yang kami kombinasikan adalah antara capcay atau kimlo. Nah segar kan! Selain itu kami melangkapinya dengan buah dan untuk lebaran kali ini kami melengkapinya juga dengan agar-agar.

Hal yang harus paling diperhatikan saat lebaran tiba adalah ketersediaan stok air minum. Berhubung kulkas di rumah saya berukuran sedang dan kebetulan kami tidak memiliki dispenser jadi kami harus mengaturnya sebaik mungkin. Kan kasihan kalau tamu yang datang kekurangan minum. Kami menyediakan berbotol-botol air minum untuk ditaruh di kulkas. Padahal kulkas yang berukuran sedang itu juga sudah penuh dengan stok bahan mentah untuk sekitar 5 hari ke depan sebagai antisipasi keadaan pasar (ketersediaan bahan mentah yang sedikit) yang belum berjalan efektif. Sedangkan sisanya kami menyediakan para tamu dengan air mineral gelas. Tapi tentunya tidak dingin.

Hari lebaran merupakan hari yang bahagia sekaligus melelahkan. Banyaknya tamu datang yang harus dijamu itu menurut saya membutuhkan konsentrasi. Ibarat sebuah panggung maka akan ada frontstage yang harus menampilkan sajian sebaik mungkin dan mengajak audience untuk berkomunikasi dan dengan backstage yang harus diperhatikan persiapan-persiapannya untuk penampilan selanjutnya dimana seperti yang kita tahu biasanya backstage selalu lebih berantakan. Tapi semua kelelahan yang kita rasakan seolah terbayar dengan suasana hati yang bahagia atas kedatangan saudara-saudara dan kerabat-kerabat yang bersenda gurau dan saling bercerita. Beginilah adanya hari lebaran. Dan saya yakin Anda pun mempunyai cerita yang kurang lebihnya sama dengan saya. Inilah akhir dari tulisan pertama di blog saya. Akhir kata saya dan keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Sayawal 1430H.

Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir Bathin. Semoga Allah SWT. Selalu merahmati kita semua. Amin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar